-BUNDA 11-05-2011
Bunda ... Baru aku sadari Dewasa ini ...
Bunda ... Keberadaan Cintamu Sudah terrasa ,
Maafkan aku..... BUNDA !!
Bunda ... Baru aku sadari Dewasa ini ...
Akan semua kehadiran mu dalam hidupku,
Ku takkan pernah berfikir , Rapuhku pergi ..
Tanpa Sehelai Kasihmu di Nadi ini ,
Tanpa Sehelai Kasihmu di Nadi ini ,
aku Hanya pesiar Besar Tanpa Nahkoda
Bunda ... Keberadaan Cintamu Sudah terrasa ,
Sebelum Ilahi Tiupkan Ruh Dalam jasadku ..
Ketulusan Kasihmu , Dapat ku Cerna ..
Saat aku Masih terbungkus Darah ...
Dalam Hati Hanya mampu Bertanya ...
Dimana keberadaan mu saat ini ...
Disini , aku gelap gulita ...
tanpa sehelai busana ...
Bunda ... Seperti Khatulistiwa kasih yang engkau serahkan ..
Memanjaku , Menyayangku sampai aku terlena ...
namun , dalam hati aku yakin Kasih sayang mu ...
Setara dengan Sang Maha Kuasa ....
Maafkan aku..... BUNDA !!
- ALAM 24-05-2011
Teriaklah jika dapat lepaskan beban...
Sungguh , tak sanggup aku menghapus ...
Segala ingatan Masa lalu ....
Saat aku Masih merasa nyaman ..
Merasakan sejuknya alam ..
Sungai , Gunung dan lautan ..
Masih mampu berikan keindahan ..
Betapa jernih sungai ,Mampu pantulkan mimik wajahku...
Terasa indah lautan , seakan Membius tatap mataku ...
Sang ikan lambaikan tangan di dasar lautan ..
melihat karang rusak menghilang ..
Sang camar berdiam diri di tepi lautan ...
Memandang Biru Menjelang Hitam ..
Aku dengar Jeritmu dari sini ..
Aku rasa tangismu dari sini ..
Duniapun Menangis mendengar keluhmu ...
Tuhan , Aku ingin esok pagi ...
Alam ku Kembali seperti sedia kala ....
KENTUT
20-01-2016
20-01-2016
Mungkin saja diam ini kau artikan sebagai bahasa kadaluarsa
Engkau ingin menyicipi ? Lebih baik jangan. . tak enak rasanya.
Diam ini seperti kentut sang Raja, Prajurit manapun tak mungkin berani menjejali lubang hidungnya dengan bunga.
Amboooii...
Dan sekarang Banyak orang lewat di depan dipan-dipan Pramuria.
Kakinya Gagah diperkasai Boots dan di Kiri Ikat pinggangnya tercantol borgol.
ialah para Dewa. Dewa Pengharap , Dewa Pengemis , Dewa Pendusta , Dewa Penjaga , Dewa Penghijauan.
Yang ada dalam Pikiranya hanya kunci menuju surga
Kita kerap bertanya?
Tapi mengapa pertanyaan kita terbentur pantat Penyair-Penyair Cinta Buatan.
Yang bersajak tentang Uang , Cinta dan Kepuasan.
Disana Ramai wanita yang meminjam hati lelaki, Tapi sangat sedikit yang memilikinya.
Beda pada tahun 50-an, Kala Peh cun saling lempar roti asmara.
jika suka sama suka Terjalinlah Cinta hingga ujung usia.
Sementara, Sebentar lagi bunga ingin tiada,
Ahhh Rasanya lebih dari Luka Di injak Boots , Lebih dari Perih di Ketok Besi
Belum seberapa diamku ini, Bila ku pacul , ku kubur dalamnya lebih dalam dari lubang makam.
Karena itu aku tak bicarakan kamu, Aku tak mau meracunimu dengan kata.